Saturday, October 3, 2009

Mengenang Peristiwa Karbala - bahagian 3

Sekali lagi Imam Husain AS mara ke arah tentera musuh dan mengibaskan pedangnya dan berhasil mengorbankan sejumlah mereka. Syimr lalu menghampiri Umar bin Sa'ad dan keduanya merancang untuk menyerbu Imam Husain AS secara serentak iaitu dengan pasukan pemanah, pasukan pedang dan pasukan tentera api dan batu.

Imam Husain AS kemudian diserang oleh puluhan tombak, panah, batu dan api. Al-Husain AS tidak mampu lagi menghindarinya. Luka ditubuhnya kian bertambah. Namun al-Husain AS tetap melakukan tentangan dengan tenaganya yang masih ada. Khuli bin Yazid melepaskan anak panahnya mengenai dada Imam Husain AS. Imam Husain AS terhuyung-hayang dan kemudian terjatuh dari kudanya.

Imam Husain AS berusaha menahan luka-luka yang mengenainya sambil berusaha bangkit tetapi si laknat Abu Qudamah al-Amiri melepaskan anak panahnya lalu mengenai dada kanannya. Al-Husain AS terjatuh dan cuba bangkit lagi. Ia mengerang kesakitan di kelilingi lingkaran pasukan berkuda Umar bin Sa'ad la'natullah alaihi.

Al-Husain AS mencabut panah yang masih menacap di dada kanannya sekuat tenaga seraya mengigit bibirnya menahan kesakitan. Darah mnyembur keluar dari luka di dadanya. Imam Husain AS mengusap darah di permukaan janggutnya seraya berkata:
"Demikianlah kalian mengucapkan terima kasih kalian kepada datukku! Dengan tubuh dan wajah yang berdarah inilah aku akan mengadap datukku, agar beliau tahu betapa kalian sangat membenci kebenaran dan agamanya."

Kemudian Imam Husain AS pengsan seketika. Syabts bin Rabi'i bergegas menuju kepada Imam Husain AS untuk berbuat sesuatu namun ia berhenti dan kembali ke barisannya. Sinan bin Anas mengejek:"Hai mengapa engkau ini menjadi penakut? Mengapa engkau membatalkan niat untuk membunuh al-Husain?"

"Hai keparat! Tahukan engkau ia tiba-tiba membuka matanya dan seketika aku lihat wajah Muhammad datuknya", bantah Syabts.

Kemudian Sinan pula cuba membunuh Imam Husain AS tetapi mundur juga seperti Syabts. Lalu Syimr mendekati Imam Husain AS dan duduk di atas dada Imam Husain AS.

"Siapakah engkau? Apa yang membuatkan engkau biadab?" Tanya Imam Husain AS dengan suara terputus.

"Aku Syimr al-Dhibabi," Jawabnya singkat sambil menghunuskan pedangnya."
Tahukah engkau siapa orang yang sedang kau duduki? Tanya Imam Husain AS.

"Ya. Aku tahu kau adalah al-Husain putra Ali dan Fatimah binti Muhammad binti Khadijah," Jawabnya.

"Lalu mengapa kau masih berniat membunuhku?", bantah al-Husain AS yang mulai merasakan sesak di dadanya.

"Aku mengharapkan balasan dari Yazid," Sahutnya.

"Tidakkah mengharapkan syafa'at dari datukku Rasulullah?"Tanya al-Husain kemudian.

"Hai! Sedikit imbalan dari Yazid lebih aku sukai daripada ayahmu, datuk dan nenek-moyangmu," balas Syimr sombong.

"Kalau memang begitu kau harus membunuhku, maka berilah sedikit air minum terlebih dahulu!" Pinta al-Husain AS.

Namun Syimr enggan menuruti permintaan al-Husain AS itu. Imam Husain AS meminta Syimr membuka penutup wajahnya. Syimr membuka penutup wajahnya.

"Benar ucapan datukku,"Ujar Imam Husain AS.

"Apa ucapan datukmu itu?" Tanya Syimr.

"Datukku pernah memberitahuku bahawa pembunuhku adalah lelaki buruk wajah penuh bulu tebal di tubuh dan mukanya hingga lebih mirip dengan babi atau anjing hutan daripada manusia," Jawab Imam Husain AS sambil memalingkan wajahnya.

"Terkutuklah kau dan datukmu yang menyamakan aku dengan babi dan anjing. Akan aku sembelih engkau sebagai balasan atau ucapan datukmu itu," Balas Syimr dengan nada benci.

Syimr lalu bertindak ganas. Ia mulai memotong setiap anggota badan al-Husain perlahan-lahan. Al-Husain AS hanya mampu menjerit parau menahan kesakitan:"Wa Muhammadah! WA Aliyah! Wa Hasanah! Wa Jafarah! Wa Hamzatah! Wa Aqilah! Wa Abbasah! Wa Qatilah!," setiap kali pedih luka dirasakannya.

Akhirnya Syimr memotong leher Imam Husain AS yang memutuskan kepalanya yang suci dari badannya yang suci itu. Al-Husain AS gugur syahid sebagai Abu l-Syuhada pada hari Isnin 10 Muharram tahun 61 Hijrah. Inna Lilla Wa inna Ilahi Raji'un.



Sumber-sumber Rujukan:

1. Imam Husein And The Day of Ashura, al-Balagh Foudation, 1412H.
2. Awal dan Sejarah Islam Syiah, S. Husain M. Jafri, Pustaka Hidayah, 1409H.
3. Al-Husain Darah Yang Mengalahkan Pedang, Muhsin Labib, Yayasan Islam Bagir, Bangil, 1414H.
4. Islam Syiah, Allamah M.H. Thabathabai, PT Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 1989.
5. Husayn bin Ali, Cucunda Rasulullah SAW, Fadzlullah Haji Shuib, Pustaka Warisan, Kuala Lumpur, 1989.

0 comments:

Surah Al-Asr

"Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu di dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, beramal soleh dan berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan kesabaran."


Demi Masa

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw
Allahumma solli a'la Muhammad, wa ali Muhammad

 

Design by Amanda @ Blogger Buster