Thursday, November 5, 2009

Asbabun Nuzul

Surah Muhammad : 30

Kebencian Munafikin terhadap Ali bin Abi Thalib a.s.

"Dan kalau Kami menghendaki, niscaya Kami tunjukkan mereka kepadamu sehingga kamu benar-benar dapat mengetahui mereka dengan tanda-tanda (yang ada pada) mereka. Dan kamu akan benar-benar mengenal mereka dari cara bicara mereka, dan Allah mengetahui perbuatan-perbuatan kalian"

Ayat ini berkaitan dengan munafikin yang membenci Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Ibnu Mas'ud berkata: "Kami tidak mengenal orang-orang munafik pada zaman Rasulullah SAW kecuali melalui kebencian mereka terhadap Ali bin Abi Thalib." Riwayat ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam :

1.Ad-Durrul Mantsūr, karya As-Suyuthi juz 7, hal. 504.

2.Al-Manāqib, karya Al-Maghazili Asy-Syafi'i, hal. 315.

3.Kanzul 'Ummāl, bab Fadhā`il Ali bin Abi Thalib, juz 6, hal. 294.

4.Al-Mustadrak, karya Al-Hakim, juz 3, hal. 129. Ia meriwayatkan dari Abu Dzar r.a. bahwa ia berkata: "Kami tidak mengenal orang-orang munafik kecuali melalui kedustaan mereka atas nama Allah dan Rasul-nya, keingkaran mereka terhadap shalawat, dan kebencian mereka terhadap Ali bin Abi Thalib r.a." Al-Hakim berkata: “Hadis ini shahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim, tetapi keduanya tidak meriwayatkannya”.

5.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, karya Ibnu Hajar, hal. 177.

6.Dalā`ilus Shidq, karya Al-Muzhaffar, juz 2, hal. 155.

Hadis Tentang Pintu Ilmu dan Hikmah

Rasulullah SAWW bersabda: "Aku adalah kota ilmu dan Ali pintuya, maka siapa yang menghendaki ilmu, hendaknya ia mendatanginya dari pintunya." Hadis ini terdapat di dalam :

1.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 464, hadis ke : 984, 985, 986, 987, 988, 989, 990, 991, 992, 993, 994, 995, 996 dan 997.

2.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 334, hadis ke 459.

3.Al-Mustadrak, karya Al-Hakim, juz 3, hal. 16 dan 127; ia mengatakan hadis ini shahih.

4.Usdul Ghābah, juz 4, hal. 22.

5.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Ibnu Al-Maghazili Asy-Syafi'i, hal. 80, hadis ke : 120, 121, 122, 123, 124, 125 dan 126.

6.Kifayatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi'i, hal. 187, cet. Al-Haidariyah; hal. 79, cet. Al-Ghira.

7.Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, hal. 40.

8.Nizhām Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 113.

9.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 65, 72, 179, 182, 210, 234, 254, 282, 407, dan 40, cet. Islambul; hal. 211, 217, 248, 278, 303, dan 338, cet. Al-Haidariyah.

10.Tārīkhul Khulafā`, karya As-Suyuthi, hal. 170.

11.Is'āfur Rāghibīn (catatan piggir) Nūrul Abshār, hal. 140, cet. Al-'Utsmaniyah; hal. 154, cet. As-Sa'idiyah; hal. 174, cetakan yang lain.

12.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 47 dan 48.

13.Maqtalul Husein a.s., karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, juz 1, hal. 43.

14.Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, hal. 222, 23, 24, 28, 29, 40, 41, 42, 43, 44, 54, 5, dan 57, cet. Al-Haidariyah; hal. 3, 4, 5, 14, 15, dan 16, cet. Al-Islamiyah, Al-Azhar. Ia mensahihkan hadis tentang "Pintu ilmu adalah Ali".

15.Faydhul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 3, hal. 46.

16.Al-Istī'āb (catatan pinggir) Al-Ishābah, juz 3, hal. 38.

17.Mīzānul I'tidāl, karya Adz-Dzahabi, juz 1, hal. 415; juz 2, hal. 251; juz 3, hal. 182.

18.Syarah Nahjul Balāghah, karya Ibnu Abil Hadid, juz 7, hal. 219, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul Fadhl; juz 2, hal. 236, cet. Beirut.

19.Dzakhā`irul 'Uqbā, hal. 77.

20.Jami'ul Ushūl, juz 9, hal. 473, hadis ke 6789.

21.Fadhā`ilul Khamsah, juz 2, hal. 250.

22.Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 6, hal. 61-81.

23.Kanzul 'Ummāl, juz 15, hal. 129, hadis ke 378, cet. kedua.

24.Al-Fathul Kabīr, karya An-Nabhani, juz 1, hal. 276.

25.Al-Jāmi'us Shaghīr, karya As-Suyuthi, juz 1, hal. 93, cet. Al-Maimaniyah; juz 1, hal. 364, hadis ke 2705, cet. Mushthfa Muhammad.

26.Muntakhab Kanzu 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5 hal. 30.

27.Ar-Riyādhun Nādhirah, juz 1, hal. 255, cet. Kedua.

28.Farā`idus Simthain, juz 1, hal. 98.

29.Dan kitab-kitab yang lain bahkan berpuluh-puluh kitab yang secara khusus disusun untuk hadis ini, antara lain Abaqātul Anwār, juz 5, cet. Al-Hindi. Kitab ini disusun khusus untuk hadis ini. Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, dengan menshahihkan hadis tentang "Pintu ilmu adalah Ali", cet. Mesir dan Najaf, dan kitab-kitab lainnya.

Rasulullah SAWW bersabda: "Aku adalah rumah hikmah dan Ali adalah pintunya." Hadis ini terdapat di dalam:

1.Shahih Tirmidzi, juz 5, hal. 301, hadis ke-3807.

2.Hilyatul Awliyā`, juz 1, hal. 63.

3.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Al-Maghazali Asy-Syafi'i, hal. 87, hadis ke-129.

4.Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, hal. 22 dan 23, cet. Mesir; hal.: 45, 53, dan 55, cet. Al-Haidariyah.

5.Is'āfur Rāghibīn(catatan pinggir) Nūrul Abshār, hal. 140, cet. Al-'Utsmaniyah; hal. 154, cet. As-Sa'idiyah.

6.Dzakhā`irul 'Uqbā, hal. 77.

7.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, karya Ibnu Hajar, hal. 120, cet. Al-Muhammadiyah; hal. 73, cet. Al-Maimaniyah.

8.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 71 dan 183, cet. Istambul; hal. 81 dan 211, cet. Al-Haidariyah.

9.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir, juz 2, hal. 459, hadis ke-983.

10. Fadhā`ilul Khamsah, juz 2, hal. 248.

11. Kunūzul Haqā`iq, karya Al-Manawi, hal. 46, cet. Bulaq; hal. 37, cet. yang lain.

12. Mashābīhus Sunnah, karya Al-Baghawi, juz 2, hal. 275.

13. Ar-Riyādhun Nādhirah, juz 2, hal. 364, hadis ke-255, cet. Al-Maimaniyah; juz 1, hal. 364, hadis ke-2704, cet. Musthafa Muhammad.

14. Muntakhab Kanzul 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5, hal. 30.

15. Al-Fathul Kabīr, karya An-Nabhani, juz 1, hal. 272.

16. Farā`idus Simthain, juz 1, hal. 99.

Rasulullah SAWW bersabda: "Aku adalah kota hikmah dan Ali adalah pintunya." Hadis ini dapat Anda baca di dalam:

1.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Al-Maghazili Asy-Syafi'i, hal. 86, hadis ke-128.

2.Fathul Mulk, karya Al-Maghribi, hal. 26, cet. Mesir; hal. 59, 42, dan 43, cet. Al-Haidariyah

Rasulullah SAWW bersabda: "Ali adalah pintu ilmuku, dan penjelas risalahku terhadap ummatku sesudahku; Mencintai Ali adalah iman dan membencinya kemunafikan...". Hadis ini terdapat di dalam:

1.Fathul Mulk Al-'Āli, karya Al-Maghribi, hal. 18, cet. Al-Azhar; hal. 47, cet. Al-Haidariyah.

2.Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 3, hal. 96.

3.Kanzul 'Ummāl, juz 6, hal. 156. Hadis ini diriwayatkan karya Ad-Dailami dari Abu Dzar.

Rasulullah SAWW bersabda kepada Ali: "Kamu adalah penjelas terhadap ummatku apa yang mereka perselisihkan sesudahku”. Silahkan rujuk:

1.Al-Mustadrak, karya Al-Hakim, juz 3, hal. 122; hadis ini diriwayatkan dari Anas bin Malik. Ia mengatakan bahwa hadis ini adalah shahih menurut persyaratan Bukhari dan Muslim tetapi keduanya tidak meriwayatkannya.

2.Kanzul 'Ummāl, juz 6, hal. 156. Ia meriwayatkan dari Ad-Dailami dari Anas bin Malik.

3.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi'i juz 2, halman 488, hadis ke-1008 dan 1009.

4.Maqtal Al-Husein a.s., karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, juz 1, hal. 86.

5.Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi, hal. 236.

6.Kunūzul Haqā`iq, karya Al-Manawi, hal. 203, cet. Bulaq.

7.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 182, cet. Istambul.

8.Muntakhab Kanzul 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5, hal. 33.

Hadis ini menjelaskan makna firman Allah SWT yang berbunyi: "Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini melainkan agar kamu menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman." (An-Nahl : 64)

Hadis Tentang Manusia Terbaik

Rasulullah SAWW bersabda: "Ali adalah sebaik-baik manusia. Karena itu, barang siapa yang menolaknya, ia adalah kafir."

Hadis ini terdapat di dalam:

1.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi'i, hal. 245, cet. Al-Haidariyah; hal. 119, cet. Al-Ghira.

2.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Damsyiq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 444, hadis ke: 955, 956, 957, dan 958.

3.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 246, cet. Istambul; hal. 293, cet. Al-Haidariyah.

4.Muntakhab Kanzul 'Ummāl (catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 5, hal. 35.

Asbabun Nuzul

Surah Ar-Rahman : 19-22

Dua Lautan yang Bertemu, Membuahkan Mutiara dan Marjan

"Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu. Di antara keduanya terdapat pembatas yang tidak akan dapat saling menembus. Maka, nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? Dari keduanya keluar mutiara dan marjan"

Yang dimaksud dengan "dua lautan" adalah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib dan Fathimah Az-Zahra a.s., yang dimaksud dengan "mutiara" adalah Imam Hasan a.s. dan yang dimaksud dengan "marjan" adalah Imam Husein a.s. Penafsiran ini dapat anda baca di dalam:

1.Tafsir Rūhul Ma'ānī, karya Al-Alusi, juz 27 hal. 93, cet. Mesir.

2.Ad-Durul Mantsūr, karya Jalaluddin As-Suyuthi, juz 6, hal. 143, cet. Mesir.

3.Yanābī'ul Mawaddah, karya Syaikh Sulaiman Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 408, cet. Istambul.

4.Al-Manāqibul Murtadhawiyah, karya Al-Kasyafi Al-Hanafi.

5.Miftāhun Najāh, karya Al-Badkhasyi, hal. 13.

6.Maqtqlul Husein a.s., Al-Kharazmi, hal. 112, cet. Najaf.

7.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi, hal. 54, cet. Al-Ghira.

8.Al-Manāqib, karya Ibnu Thalhah Asy-Syafi'i, hal. 212.

9.Al-Manāqib, karya Ibnu Syahr-asyub, juz 3, hal. 111, cet. Najaf.

10.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 27, hal. 91.

11.Ihqāqul Haqq Wa Izhāqul Bāthil, karya Nurullah Al-Huseini, juz 9.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Kautsar : 1-3

Keturunan Rasulullah SAW

"Sesungguhnya Kami telah memberikan nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkorbanlah. Sesungguhnya orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (keturunannya)"

Ayat ini turun berkaitan dengan pernikahan Fathimah Az-Zahra' dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s., dan juga sebagai jawaban atas tuduhan bahwa keturunan Rasulullah SAW terputus. Jadi, yang dimaksud dengan "nikmat yang banyak" adalah Rasulullah SAW memiliki keturunan yang banyak dan baik melalui Fathimah Az-Zahra' dan Amirul Mukminin a.s. Keturunan itu adalah para imam a.s. yang akan membimbing manusia menuju ketaatan dan keridhaan Allah. Adapun yang dimaksud dengan "orang yang membencimu dialah yang terputus" adalah orang yang beranggapan bahwa Rasulullah SAWW tidak memiliki keturunan.

Penafsiran ini dapat Anda baca dalam buku-buku berikut:

1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 30, hal. 504.

2.Tafsir Gharā`ibul Qurān(catatan pinggir) Majma'ul Bayān, juz 30, hal. 175.

3.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 30, hal. 206, cet. Darul Fikr, Beirut.

4.Nūrul Abshār, karya Asy-Syablanji, hal. 52, cet. Darul Fikr, tahun 1979 M.

5.Al-Manāqib, karya Syahr-asyub, juz 3, hal. 127.

Asbabun Nuzul

Surah Adh-Dhuha : 5

Ridha Rasulullah SAW

“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hatimu) menjadi puas”

Ayat ini turun untuk Ahlul Bayt a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Al-Qurthubi meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah SAWW puas (baca : rela) karena tidak ada seorang pun dari Ahlul Baytnya yang masuk ke dalam api neraka”. Rasulullah SAWW bersabda: "Sesungguhnya Fathimah adalah wanita yang memelihara kesuciannya, maka Allah mengharamkannya dan keturunannya dari api neraka." Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:

1.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 30, hal. 149.

2.Tafsir Gharā`ibul Qurānkarya An-Naisaburi (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 30, hal. 109.

3.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 459.

4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 523.

5.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 3, hal. 136.

6.Asy-Syaraful Mu`abbad li Āli Muhammad, karya An-Nabhani, hal. 44, cetakan Al-Halabi, cetakan kedua.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Haqqah : 11-12

Telinga Yang Mau Mendengar

"Ketika air (yang hendak menelan para penentang) membumbung tinggi Kami masukkan kalian ke dalam kapal laut, agar Kami jadikan peristiwa itu peringatan bagi kalian dan (sayangnya) hanya telinga yang sadar yang dapat mendengar peringatan itu"

Yang dimaksud dengan "telinga yang sadar" adalah telinga Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah SAW bersabda: "Ya Allah, jadikanlah telinga Ali mendengar peringatan itu". Kemudian Imam Ali a.s. berkata: "Karena doa itu apa yang kudengar dari Rasulullah SAW tidak pernah kulupakan". Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:

1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 282.

2.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Zamakhsyari, juz 4, hal. 151.

3.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 413.

4.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisabari (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 29, hal. 31.

5.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 29, hal. 43.

6.Tafsir Majma'ul Bayān, karya Ath-Thabarsi, juz 29, hal. 43.

7.Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 3, hal. 391.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Mujadalah : 12

Bersedekah sebelum Berbicara Khusus dengan Rasulullah SAW

"Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, hendaklah kalian mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum itu"

Orang yang mempraktikkan ayat ini hanyalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. dan tidak ada seorang sahabat pun yang mempraktikkannya sesudah beliau.

Dalam suatu riwayat disebutkan bahwa Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. berkata: "Sesungguhnya di dalam Al Quran terdapat satu ayat yang tiada seorang pun mengamalkannya sebelum dan sesudah aku. Yaitu (ayat yang berbunyi) "Wahai orang-orang yang beriman, apabila kalian ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, hendaklah kalian mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelumitu". Pada waktu aku hanya memiliki 1 Dinar. Karena aku ingin mengadakan pembicaraan khusus dengan Rasulullah, lalu kusedekahkan uang tersebut. Kemudian ayat ini disusul oleh ayat lain yang berbunyi: “Apakah kalian takut (menjadi miskin) karena memberikan sedekah sebelum berbicara khusus (dengannyal)? Jika kalian tidak melakukannya dan Allah (meskipun demikian) masih mengampuni kalian, maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya”. (Al-Mujādalah:13).” Lalu beliau berkata: “Melalui perantarku Allah meringankan umat ini. Tidak ada seorang pun yang mengamlkan ayat ini sebelum dan sesudahku”. Riwayat ini dan riwayat-riwayat yang semakna dengannya terdapat di dalam:

1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 5, hal. 191, cet. Al-Halabi, Mesir.

2.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari juz 28, hal. 14.

3.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisaburi, juz 28, hal. 23.

4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 326.

Asbabun Nuzul

Surah At-Taubah : 1

Deklarasi Pemutusan Hubungan dengan Musyrikin

"(Inilah deklarasi) pemutusan hubungan dari Allah dan Rasul-Nya untuk musyrikin yang kalian (kaum muslimin) telah mengadakan perjanjian (dengan mereka)"

Ayat ini turun untuk Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa ketika ayat ini turun, Rasulullah SAW mengutus Abu Bakar untuk menyampaikan deklarasi pemutusan hubungan dengan musyrikin, lalu beliau mengalihkan tugas itu kepada Imam Ali a.s. Ketika Abu Bakar pulang ke Madinah, ia bertanya kepada Nabi SAW: “Apakah ada ayat turun tentang hal ini?”. Beliau menjawab: "Tidak, tetapi aku yang diperintahkan menyampaikan pernyataan itu atau seseorang dari Ahlul Baytku". Hadis ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya dapat Anda baca di dalam:

1.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Zamakhsyari, juz 2, hal. 177.

2.Tafsir Jāmi'ul Bayān, karya Ath-Thabari, juz 10, hal. 46.

3.Tafsir Gharā`ibul Qurān, karya An-Naisaburi, juz 10, hal. 36.

4.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 2, hal. 333.

5.Tafsir Majma'ul Bayān,karya Ath-Thabarsi, juz 10, hal. 9, cet. Darul Fikr, Beirut.

6.Sunan Ibnu Majah, tentang Fadhā`ilus Shahābah, juz 1, hal. 9.

7.Musnad Ahmad, juz 4, hal. 164.

8.Kanzul 'Ummāl, juz 6, hal. 152.

Asbabun Nuzul

Surah Asy-Syura : 23

Orang Yang Berbuat Kebaikan

"Dan barang siapa yang berbuat sebuah kebajikan, maka Kami akan menambahkan kebaikan baginya dalam kebaikannya itu"

Yang dimaksud dengan "berbuat kebaikan" dalam ayat di atas adalah mencintai Keluarga Nabi SAW, sebagaimana hal ini telah dinyatakan karya susunan kata sebelumnya secara implisit yang menganjurkan kita untuk mencintai keluarga Nabi SAW. Berkenaan dengan informasi lebih lanjut dapat Anda baca di dalam:

1.Tafsir Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 4, hal. 534, cet. Al-Halabi.

2.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Az-Zamakhsyari, juz 3 hal. 468.

3.Tafsir Majma'ul Bayān,karya Ath-Thabarsi, juz 24, hal. 51, cet. Darul Fikr, Beirut.

4.Ihqāqul Haqq wa Izhāqul Bāthil, karya Allamah Nurullah Al-Huseini, juz 9, hal. 130.

5.Ad-Durul Mantsūr, juz 4, hal. 7, cet. Mesir.

6.Tafsir Rūhul Ma'āni, karya Al-Alusi, juz 25, hal. 31, cet. Mesir.

7.Nizhām Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 86.

8.Yanābī'ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 118, cet. Istambul.

9.Al-Fushūlul Muhimmah, karya Ibnu Shabbagh Al-Maliki, hal. 11, cet. Najaf.

10.Al-Manāqib, karya Ibnu Syahr-asyub, juz 3, hal. 2.

Asbabun Nuzul

Surah At-Tahrim : 4

Mukmin yang Salih

"Jika kalian (dua orang wanita) bertaubat kepada Allah, maka (hal itu adalah sangat baik dan) sesungguhnya hatimu menginginkan (hal itu), dan jika kalian berdua saling bahu-membahu untuk mengganggunya (Nabi), maka sesunggunya Allah, Jibril dan mukmin yang salih adalah pelindungnya"

Ayat ini turun berkenaan dengan kasus A’isyah dan Hafshah. Dan yang dimaksud dengan "mukmin yang salih" adalah Imam Ali bin Abi Thalib a.s. Silahkan rujuk:

1.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 1, hal. 253.

2.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4 hal. 489.

3.Tafsir Majma'ul Bayān, oleh Ath-Thabarsi, juz 28, hal. 123, cet. Darul Fikr, Beirut.

4.Tafsir Mahāsinut Ta`wīl, oleh Syaikh Jamaludin Al-Qasimi, juz 16, hal. 58-62, cet. Darul Ihya' Al-'Arabiyah.

5.Al-Manāqib, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 274.

6.Al-Mustadarak, karya Al-Hakim, juz 2, hal. 493.

Asbabun Nuzul

Surah Hud : 17

Seorang Saksi dari Allah SWT

"Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang yang berada pada hujjah yang jelas dari Tuhannya (Al Quran), dan diikuti pula oleh seorang saksi dari-Nya"

Dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa Ali bin Abi Thalib a.s. berkata: "Tidak seorang pun dari suku Qureisy kecuali turun untuknya satu atau dua ayat”. Kemudian beliau ditanya: “Ayat yang turun untukmu?”. Beliau menjawab: "Tidakkah kamu membaca Surat Hud : 17 yang menegaskan 'Dan diikuti oleh seorang saksi dari-Nya”. Riwayat ini dan hadis-hadis lain yang semakna dengannya terdapat di dalam:

1.Tafsir Jāmi'ul Bayān, oleh Ath-Thabari, juz 11, hal. 11.

2.Tafsir Gharā`ibul Qurān, oleh An-Naisaburi (catatan pinggir) Tafsir Jāmi'ul Bayān, juz 12 hal. 15.

3.Tafsir Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 2, hal. 482.

4.Tafsir Ibnu Katsir, juz 2, hal. 440.

5.Al-Manāqī, oleh Ibnu Syahr-asyub, juz 2, hal. 282.

6.Al-Ghadīr, oleh Al-Amini, juz 1, hal. 107.

Asbabun Nuzul

Surah Maryam : 96

Orang-Orang yang Beriman dan Beramal Salih

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal salih, kelak Allah Yang Maha Pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang”

Para mufassir dan ahli hadis mengatakan bahwa ayat ini turun untuk Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s.

Asbabun Nuzul

Surah Fathir : 32

Pewaris Al-Kitab

“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar”

Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang dipilih, yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah, dan para pewaris Al-Kitab " adalah para imam dari Ahlul Bayt a.s., merekalah orang-orang yang mendapat karunia yang amat besar. Yang dimaksud dengan "hamba-hamba yang berada pada pertengahan" adalah mereka yang mengenal para imam a.s. dan "hamba-hamba yang menganiaya diri mereka sendiri" adalah orang-orang yang tidak mengenal para imam a.s.

Ketika menafsirkan ayat tersebut Imam Muhammad Al-Baqir a.s. berkata: "orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan adalah imam, orang yang berada pada pertengahan adalah orang yang mengenalnya, orang yang menzalimi dirinya sendiri adalah orang yang tidak mengenalnya".

Hadis ini juga diriwayatkan dari Imam Ja'far Ash-Shadiq a.s. dari Imam Musa Al-Kazhim a.s. dan dari Imam Ali Ar-Ridha a.s.. Silakan rujuk Ghāyatul Marām, hal. 351, cet. Dar Al-Qamus Al-Haditsah.

Tiga Perdelapan Al Quran Turun untuk Imam Ali a.s.

Silakan rujuk :

1.Ash-Shawā'iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar, hal. 125, cet. Al-Muhammadiyah; hal. 76, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.

2.Kifāyatut Thālib, oleh Al-Ganji Asy-Syafi'i, hal. 231, cet Al-Haidariyah; hal. 108, cet. Al-Ghira.

3.Yanābī'ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 126 dan 286, cet. Istambul; hal. 148 dan 343, cet. Al-Haidariyah.

4.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimasyq, oleh Ibnu Asakir Asy-Syafi'i, juz 2, hal. 31, hadis ke 934.

5.Tārīkhul Khulafā`,oleh As-Suyuthi, hal. 172.

6.Nūrul Abshār, oleh Asy-Syablanji, hal. 73, cet. As-Sa'idiyah; hal. 74, cet. Al-'Utsmaniyah, Mesir.

7.As-Sīrah An-Nabawiyah, oleh Zaini Dahlan (catatan pinggir) As-Sīrah Al-Halabiyah, juz 2, hal. 11.

8.Is'āfur Rāghibīn (catatan pinggir) Nūrul Abshār, hal. 1600, cet. As-Sa'idiyah; hal. 145, cet. Al-'Utsmaniyah.

Seperempat Al Quran Turun untuk Ahlul Bayt a.s.

Silakan rujuk :

1.Yanābī'ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 126, cet. Istambul; hal. 148, cet. Al-Haidariyah.

2.Syawāhidut Tanzīl, oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 44, 45, 47.

3.Manāqib Ali bin Abi Thalib, oleh Ibnu Al-Maghazili, hal. 328, cet. Tehran.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Hasyr : 20

Penghuni Surga dan Neraka

“Tidak sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni surga, penghuni-penghuni surga itulah orang-orang yang beruntung”

Syeikh Thusi dalam kitabnya Al-Āmāli, meriwayatkan dengan sanad yang sahih dari Amirul Mukminin a.s. bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Penghuni-penghuni surga adalah orang-orang yang taat kepadaku dan Ali sesudahku, dan berpegang teguh kepada wilayahnya". Kemudian sahabatnya bertanya tentang penghuni-penghuni neraka. Beliau menjawab: "Orang-orang yang menentang wilayah Ali, mengingkari kesaksian, dan orang-orang yang memeranginya." Riwayat ini juga diriwayatkan oleh Ash-Shaduq dari Imam Ali a.s.

Abu Muayyid Al-Muwaffiq bin Ahmad meriwayatkan dari Jabir bahwa Rasulullah SAW bersabda : "Demi Dzat yang diriku berada dalam (genggaman) kekuasaan-Nya, sesungguhnya ia (Ali) dan Syi'ahnya mereka adalah orang-orang yang beruntung pada hari kiamat". Silakan rujuk Tafsir Furāt Al-Kūfī, hal. 181.

Asbabun Nuzul

Surah Al-A’raf : 172

Kesaksian Anak Cucu Adam

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman) : ‘Bukankah Aku ini Tuhanmu? Mereka menjawab : Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.’ (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari Kiamat kamu tidak mengatakan : ‘Sesungguhnya kami (bani Adam) telah lengah terhadap hal ini”

Wilayah Ahlul Bayt a.s. adalah termasuk kesaksian yang dinyatakan oleh Allah di dalam ayat ini. Silakan rujuk :

1.Al-Iklīl, oleh As-Suyuthi, hal. 89, cet. Mesir. “Dialah yang menurunkan Al-Qur’an kepadamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamat, itulah Ummul Kitab dan yang lain (ayat-ayat) mutasyabihat. Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti ayat-ayat yang mutasyabihat dengan tujuan mengikuti fitnah dan untuk mencari-cari ta’wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta’wilnya kecuali Allah dan orang-orang yang mendalam ilmunya. Mereka (yang mendalam ilmunya) berkata : ‘Kami beriman kepada ayat-ayat yang mutasyabihat, semuanya itu dari sisi Tuhan kami’. Dan tidak dapat mengambil pelajaran daripadanya kecuali orang-orang yang berakal”.

Kepercayaan Islam, Muhammad bin Ya'qub meriwayatkan dengan sanad yang sahih, dari Imam Ja'far Shadiq a.s., ia berkata, ia berkata : "Kami adalah orang-orang yang diwajibkan oleh Allah untuk ditaati, dan kami adalah orang-orang yang mendalam ilmunya (ar-rāsikhūna fil 'ilm) dan kami pun juga orang-orang yang dihasudi..". Silakan rujuk Tafsir Ali bin Ibrahim Al-Qummi, juz 1, halamn 96.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Ahzab : 72

Penyerahan Amanat

Wilayah Ahlul Bayt a.s. termasuk amanat yang diynatakan oleh Allah dalam firman-Nya ini. Silahkan rujuk Tafsir Ash-Shāfī, juz 2, hal. 369, Tafsir Ali bin Ibrahim Al-Qummi, juz 2, hal. 198 dan Ghāyatul Marām, hal. 396, cet. Iran.

“Wahai orang-orang beriman, masuklah ke dalam Islam dengan sempurna, dan janganlah kamu mengikuti langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata”

Asbabun Nuzul

Surah Thaha : 25

Memohon Seorang Wazir

Diriwayatkan bahwa Nabi SAW berdo'a : "Ya Allah, sesungguhnya saudaraku Musa memohon kepada-Mu dengan do'anya : ‘Ya Tuhanku, lapangkan untukku dadaku, mudahkan untukku urusanku, lepaskan kekakuan dari lidahku supaya mereka mengerti perkataanku, dan jadikanlah untukku seorang wazir dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku. Teguhkan dengannya kekuatanku, dan jadikan dia sekutu dalam urusanku”. Lalu Kauwahyukan kepadanya : 'Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu berdua (Al-Qashash : 35). Ya Allah, sungguh aku adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu, Muhammad, lapangkan untukku dadaku, dan mudahkan untukku urusanku, dan jadikanlah untukku seorang wazir dari keluargaku, (yaitu) Ali, saudaraku.

1.Syawāhidut Tanzīl, oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 179, hadis : 235.

2.Tadzkiratul Khawwāsh, oleh As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 15.

3.Nūrul Abshār, oleh Asy-Syablanji, hal. 70, cet. A-Sa'idiyah, hal. 71, cet. Al-'Utsmaniyah.

4.Nizhām Duraris Simthain, oleh Az-Zarnadi, hal. 87.

5.Al-Fushūlul Muhimmah, oleh Ibnu Shabagh Al-Maliki, hal. 108.

6.Ar-Riyādhun Nādhirah, juz 2, hal. 214, cetakan kedua.]

7.Mathālibus Sa`ūl, oleh Ibnu Thalhah Asy-Syafi'i, juz 87.

8.Farā`idus Simthain, juz 1, hal. 192, hadis ke 151.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Ahzab : 56

Ayat Tentang Shalawat

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kepada Nabi dan ucapkan salam kesejahteraan kepadanya”

Ayat ini menjelaskan cara bershalawat kepada Nabi dan Keluarganya. Silakan rujuk :

1.Shahih Bukhari, kitab At-Tafsīr, bab Firman Allah innallāha wa malāikatahū Yushallūna ‘alan Nabī, juz 6, hal. 27, cet. Darul Fikr; juz 6, hal. 151, cet. Mathabi’ Asy-Sya’b; juz 6, hal. 120, cet. Al-Amiriyah. Dan kitab Bad`ul Khalq, bab Yazifuna An-Naslan fil Masy-yi, juz 4, hal. 118, cet. Darul Fikr; kitab ad-da’awāt, bab ash-shalāh ‘alan Nabi SAWW, juz 7, hal. 156, cet. Darul Fikr.

2.Shahih Muslim, kitab ash-shalāh, bab ash-shalāh ‘alan Nabi SAWW, juz 2, hal. 16, cet. Syirkah Al-I’lanat; juz 1, hal. 173, cet. Isa Al-Halabi.

3.Shahih At-Tirmidzi, juz 1, halman 301, hadis ke 481,; juz 5, hal. 38, cet. Darul Fikr; juz 2, hal. 212, cet. Bulaq.

4.Sunan An-Nasa’i, juz 3, hal. 45-49.

5.Sunan Ibnu Majah, juz 1, hal. 292, hadis ke 903, 904 dan 906.

6.Sunan Abi Dawud, juz 1, hal. 257, hadis ke 976, 977, 978 dan 981.

7.Asbābun Nuzūl oleh Al-Wahidi, hal. 207.

8.Musnad Ahmad bin Hanbal, juz 2, hal. 47; juz 5, hal. 353, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.

9.Muwaththa’ Malik yang dicetak dengan syarahnya Tanwirul Hawālik, juz 1, hal. 179.

10.Tafsir Al-Qurthubi, juz 14, hal. 233.

11.Dzakhā`irul ‘Uqbā, hal. 19.

12.Tafsir Ath-Thabari, juz 2, hal. 43.

13.Tafsir Ibnu Katsir, juz 3, hal. 507.

14.Tafsir Fakhrur Razi, juz 25, hal. 226, cet. Al-Bahiyah, Mesir, juz 7, hal. 391, cet, Dar Ath-Thaba’ah, Mesir.

15.Ahkāmul Qurān, oleh Ibnu ‘Arabi, juz 3, hal. 1570, Cet. Isa Al-Halabi.

16.Ad-Durul Mantsūr, oleh As-Suyuthi, juz 4, hal. 303.

17.Ash-Shawā’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar Asy-Syafi’I, hal. 144 dan 231, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.

18.Fathul Qadīr, oleh Asy-Syaukani, juz 4, hal. 303.

19.Al-Mu’jamus Shaghīr, oleh Ath-Thabrani, juz 1, hal. 74 dan 86.

20.Nizhām Duraris Simthain, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 45.

21.Yanābī’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanaif, hal. 295, cet. Istambul; hal. 354, cet. Al-Haidariyah.

22.Ma’ālimut Tanzīl, oleh Aleh Al-Baghawi (catatan pinggir) Tafsir Al-Khazin, juz 5, hal. 225.

23.Kanzul ‘Ummāl, juz 1, hal. 437, hadis ke : 2151, 2170, 2184, 2185, 2186, 2187 dan 2188, cet. Haidar Abad.

24.Hilyatul Awliyā`, juz 4, hal. 271.

25.Tafsir Al-Khāzin, juz 5, hal. 226.

26.Musnad Al-Imam Asy-Syafi’I, hal. 15, cet. Al-Mathbu’at Al-‘Ilmiyah, Mesir.

27.Ihqāqul Haqq, oleh At-Tustari, juz 3, hal. 252.

28.Al-Ghadīr, oleh Al-Amini, juz 2 hal. 6, 7, 8 dan 9.

29.Tārīkh Baghdad, juz 8, hal. 381.

30.Al-Mustadrak, karya Al-Hakim, juz 1, hal. 2268.

31.As-Sunan Al-Kubrā, oleh Al-Baihaqi, juz 2, hal. 378.

Asbabun Nuzul

Surah Ash-Shaffat : 130

Keluarga Yasin

“Semoga kesejahteraan terlimpahkan atas keluarga Yasin”

Yang dimaksud dengan “keluarga Yasin” adalah keluarga Muhammad SAWW. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 109, hadis ke 791, 792, 793, 794, 795, 796 dan 797.

2.Nizham Duraris Simthain, oleh Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 94.

3.Majma’uz Zawā`id, juz 9, hal. 174.

4.Tafsir Fakhrur Razi, juz 26, hal. 162, Cet. Al-Bahiyah Mesir, juz 7, hal. 163, cet. Dar Ath-Thaba’ah, Mesir.

5.Tafsir Al-Qurthubi, juz 15, hal. 119.

6.Tafsir Ibnu Katsir, juz 4, hal. 20.

7.Ash-Shawā’iqul Muhriqah, oleh Ibnu Hajar As-Syafi’I, hal. 146, cet. Al-Muhammadiyah; hal. 88, cet. Al-Maimaniyah, Mesir.

8.Ad-Durul Mantsūr, oleh As-Suyuthi, juz 4, hal. 286.

9.Fathul Qadīr, oleh As-Syaukani, juz 4, hal. 412.

10.Yanābī’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 345, cet. Al-Haidariyah; hal. 295, cet. Istambul.

11.Ihqāqul Haqq, oleh At-Tustari, juz 3, hal. 449, cet. Tehran.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Hasyr : 7

Ayat Tentang Fai`

“Setiap harta rampasan (fai`) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari penduduk kota-kota, maka harta itu adalah untuk Allah, Rasul dan keluarga dekat Rasul”

Maksud “al-qurbā” di sini sudah jelas dari keterangan sebelumnya. Dan untuk keterangan lebih lanjut, silakan rujuk :

1.Tafsir Al-Kasysyāf, oleh Az-Zamakhsyari, juz 4, hal. 502, cet. Beirut.

2.Tafsir Ath-Thabari, juz 28, hal. 39, cetakan kedua.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Anfal : 41

Ayat Khumus

“Ketahuilah, sesungguhnya setiap ghanimah (rampasan perang) yang kamu peroleh, maka sesungguhnya seperlima dari ghanimah tersebut adalah untuk Allah, Rasul, dzil qurbā.....”

Yang dimaksud dengan dzul qurbā dalam ayat di atas adalah Ali, Fathimah, Hasan Dan Husein a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 218, hadis ke 292, 293, 294, 295, 296, 297, dan 398.

2.Tafsir Ath-Thabari, juz 10, hal. 5 dan 8, cetakan kedua.

3.Yanābī’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 50, cet. Al-Haidariyah; hal. 45, cet. Istambul.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Israk : 26

Keluarga Dekat

“Dan berikanlah kepada keluarga dekat haknya”

Yang dimaksud dengan “keluarga dekat” dalam ayat ini adalah Fathimah Az-Zahra` a.s., suaminya dan anak-anaknya. Ketika ayat ini turun, Rasulullah SAWW memberikan tanah Fadak kepada Fathimah Az-Zahra a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl, oleh Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 338, hadis ke 467, 468, 469, 470, 471, 472 dan 473.

2.Ad-Durul Mantsūr, oleh As-Suyuthi, juz 4, hal. 177.

3.Majma’uz Zawā`id, juz 7, hal. 7, hal. 49.

4.Tafsir Ath-Thabari, juz 15, hal. 72, cetakan kedua.

5.Yanābī’ul Mawaddah, oleh Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 49 dan 140, cet. Al-Haidariyah; hal. 119, cet. Istambul.

6.Muntakhab Kanzul Ummāl(catatan pinggir) Musnad Ahmad, juz 1, hal. 228.

7.Ihqāqul Haqq, oleh At-Tustari, juz 3, hal. 549, cet. Tehran.

8.Fadhailul Khamsah, juz 3, hal. 136.

Tentang makna al-qurbā (keluarga dekat), silahkan rujuk QS Asy-Syuara : 23.

Asbabun Nuzul

Surah Ath-Thur : 21

Keturunan Yang Baik

“Dan orang-orang yang beriman dan diikuti oleh keturunan mereka dalam iman, Kami hubungkan keturunan mereka dengan mereka…”

Ayat ini turun untuk lima orang : Rasulullah SAWW, Ali, Fathimah, Hasan dan Husein a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 197, hadis ke 903, 904, 905, 906, 907, 908 dan 909.

2.Yanābī’ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 127, cet. Al-Haidariyah; hal. 109, cet. Istambul

Asbabun Nuzul

Surah Al-Anfal : 75

Hubungan Kerabat

“Dan orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (daripada yang bukan kerabat) di dalam kitab Allah”

Ayat ini turun berkenaan dengan Imam Ali bin Abi Thalib as. Silahkan rujuk Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimsayq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi’i, juz 1, hal. 14, hadis ke 12.

Asbabun Nuzul

Surah Az-Zumar : 33

Orang Pertama yang Membenarkan

“Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa”

Orang yang membawa kebenaran adalah Muhammad SAW dan yang dimaksud dengan “orang yang membenarkan” dalam ayat di atas adalah Ali bin Abi Thalib a.s. Silakan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 2, hal. 120, hadis ke 810, 811, 812, 813, 814 dan 815.

2.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Ibnu Al-Maghazili, hal. 369, hadis ke 317.

3.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 233, cet. Al-Haidariyah; hal. 109, cet. Al-Ghira.

4.Ad-Durul Mantsūr, karya As-Suyuthi Asy-Syafi’i, juz 5, hal. 328.

5.Tafsir Al-Qurthubi, juz 15, hal. 256.

6.Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimsayq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 418, hadis ke 917 dan 918.

7.Ihqāqul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal.177.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Baqarah : 274

Berinfak Secara Sembunyi

“Orang-orang yang menafkahkan hartanya di malam dan siang hari secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka akan mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati”

Ayat ini turun untuk Ali bin Abi Thalib a.s. Silakan rujuk :

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 109, hadis ke 155, 156, 158, 159, 160, 161, 162 dan 163.

2.Manāqib Ali bin Abi Thalib, karya Ibnu Al-Maghazili, hal. 280, hadis ke 325.

3.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 232, cet. Al-Haidariyah; hal.108, cet. Al-Ghira.

4.Asbābun Nuzūl, karya Al-Wahidi, hal. 50, cet. Al-Halabi; hal. 64, cet. Al-Hindiyah, Mesir.

5.Tafsir Al-Kasysyāf, karya Az-Zamakhsyari, juz 1, hal. 319, cet. Beirut; juz 1, hal. 164, cet. Mesir.

6.Dzakhā`irul ‘Uqbā, karya Ath-Thabari Asy-Syafi’i, hal. 88.

7.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 14.

8.Nūrul Abshār, karya Asy-Syablanji, hal. 71, cet. Al-‘Utsmaniyah; hal. 71, cet. As-Sa’diyah.

9.Tafsir Fakhrur Razi, juz 7, hal. 89, cet. Al-Bahiyah, Mesir.

10. Tafsir Al-Qurthubi, juz 3, hal. 347.

11. Tafsir Ibnu Katsir, juz 1, hal. 326.

12. Syarh Nahjul Balāghah, karya Ibnu Abil Hadid, juz 1, hal. 21; juz 13, hal. 276, cet. Mesir, dengan Tahqiq Muhammad Abul Fadhl.

13. Majma’uz Zawā`id, juz 6, hal. 324.

14. Ad-Durul Mantsūr, karya As-Suyuthi Asy-Syafi’i, juz 1, hal. 363.

15. Asbābun Nuzūl, karya As-Suyuthi (catatan pinggir) Tafsir Al-Jalālain, hal. 118.

16. Yanābī’ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 922 dan 212, cet. Istambul; hal. 106 dan 250, cet. Al-Haidariyah.

17. Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 1, hal. 294, cet. kedua, juz 1, hal. 265, cet. pertama, Mesir.

18. Al-Manāqib, karya Al-Kharazmi Al-Hanafi, hal. 198.

19. Nizhām Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 90.

20. Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tarikh Dimsayq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi’i, juz 2, hal.413, hadis ke 911 dan 912.

21. Usdul Ghābah, juz 4, hal. 25.

22. Ma’ālimut Tanzīl, karya Al-Baghawi (catatan pinggir) Tafsir Al-Khāzin, juz 1, hal. 249.

23. Ar-Riyādhun Nādhirah, karya Muhibuddin Ath-Thabari Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 273, cet. Kedua.

24. Tafsir Al-Khāzin, juz 1, hal. 249.

25. Ihqāqul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal. 246, cet. Tehran.

26. Farā`idus Simthain, juz 1, hal. 356.

Asbabun Nuzul

Surah Al-Baqarah : 207

Korban yang Pertama

“Di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya demi mencari ridha Allah dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya”

Ayat ini turun berkenaan dengan Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib a.s. ketika beliau menggantikan Nabi SAW tidur di ranjang beliau pada malam hijrah. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzīl, karya Al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi, juz 1, hal. 96, hadis ke 133, 134, 135, 136, 137, 138, 139, 140, 141 dan 142.

2.Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 239, cet. Al-Haidariyah; hal. 114, cet. Al-Ghira.

3.Al-Fushūlul Muhimmah, karya Ibnu Shabbagh Al-Maliki, hal. 31, cet. Al-Haidariyah; hal. 33, cet. yang lain.

4.Tadzkiratul Khawwāsh, karya As-Sibth bin Al-Jauzi Al-Hanafi, hal. 35 dan 200, cet. Al-Haidariyah ; hal. 21 dan 115, cet. yang lain.

Asbabun Nuzul

Surah At-Taubah : 19

Pemberian Minuman dan Keimanan

“Apakah (orang) yang memberi minuman kepada orang-orang yang mengerjakan haji dan mengurus Masjidil Haram, kamu samakan dengan orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta berjihad di jalan Allah? Mereka tidak sama di sisi Allah, dan Allah tidak akan memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.”

Ayat ini turun berkenaan dengan Ali bin Thalib a.s. dan Al-Abbas. Ali adalah orang yang beriman kepada Allah dan berjihad. Silahkan rujuk:

1.Syawāhidut Tanzil, karya al-Hakim Al-Haskani Al-Hanafi juz1, hal.244, hadis ke 328, 329, 330, 331, 332, 333, 334, 335, 336, 337 dan 338.

2.Manāqib ali bin Abi Thalib, karya Al-Maghazili Asy-Syafi’i, hal. 321, hadis ke 367 dan 368.

3.Tafsir Ath-Thabari, juz 10, hal. 96.

4.Tafsir Al-Qurthubi, juz 8, hal. 91-92.

5.Tafsir Ibnu Katsir, juz 2, hal. 341-342.

6.Fathul Qadīr, karya Asy-Syaukani, juz 2, hal. 346.

7.Tafsir Al-Khāzin, juz 3, hal. 57.

8.Tafsir Ar-Razi, juz 4, hal. 422, cet. Darul Thaba’ah Al-Amirah, Mesir; juz 16, hal. 10, cet. Bahiyah, Mesir.

9.Ma’ālimut Tanzīl, karya Al-Baghawi Asy-Syafi’i (catatan pinggir) Tafsir Al-Khāzin, juz 3, hal. 56.

10. Asbābun Nuzūl, karya Al-Wahidi An-Naisaburi, hal. 139, cet. Musthafa Muhammad, Mesir.

11. Asbābun Nuzūl, karyan As-Suyuthi, juz 3, hal. 218 dan 219.

12. Ad-Durrul Mantsūr, karya As-Suyuthi, juz 3, hal. 218 dan 219.

13. Nūrul Abshār, karya Asy-Syablanji, hal. 70, cet. As-Sa’idiyah; hal. 71, cet. Al-Ustmaniyah.

14. Kifāyatut Thālib, karya Al-Ganji Asy-Syafi’i, hal. 238, cet. Al-Haidariyah.

15. Nizhām Duraris Simthain, karya Az-Zarnadi Al-Hanafi, hal. 89.

16. Yanābī’ul Mawaddah, karya Al-Qundusi Al-Hanafi, hal. 94, cet. Islamabul; hal. 106, cet. Al-Haidariyah.

17. Tarjamah Al-Imam Ali bin Abi Thalib, dalam Tārīkh Dimasyq, karya Ibnu Asakir Asy-Syafi’i, juz 2, hal. 314, hadis ke 910.

18. Al-Ghadīr, karya Al-Amini, juz 2, hal. 53.

19. Ihqāqul Haqq, karya At-Tustari, juz 3, hal.122.

20. Farā`idus Simthain, juz 1, hal. 203, hadis ke 159.

Surah Al-Asr

"Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu di dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, beramal soleh dan berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan kesabaran."


Demi Masa

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw
Allahumma solli a'la Muhammad, wa ali Muhammad

 

Design by Amanda @ Blogger Buster