Sunday, October 25, 2009

Dialog Yohanes Dengan Para Ulama Mazhab Yang Empat - Bahagian 5

Abu Bakar tertinggal dari pasukan Usamah, dan Rasulullah saw telah mengangkat Usamah sebagai komandan Abu Bakar. Namun, Rasulullah saw tidak pernah sekali pun mengangkat seseorang sebagai pemimpin atau komandan Ali.[330]

Rasulullah saw belum pernah sekali pun mengangkat Abu Bakar sebagai pemimpin, kecuali di dalam membawa surat al-Bara'ah. Namun, tatkala Abu Bakar keluar membawa surat al-Bara'ah, Allah SWT memerintahkan Rasulullah saw untuk memberhentikannya dari tugas ini, dan memberikannya kepada Ali.[331]

Abu Bakar tidak mengetahui hukum syariat, hingga dia memotong tangan kiri seorang pencuri dan membakarnya secara sekonyong-konyong.[332] Padahal Rasulullah saw telah bersabda, 'Tidak menyiksa dengan api kecuali Tuhan pemilik api.'[333]

Ketika Abu Bakar ditanya tentang orang yang tidak punya anak dan ayah (kalalah), dia tidak mengetahui apa yang harus dia katakan, lalu dia pun berkata, 'Aku akan menjawab dengan pikiranku. Jika benar maka itu dari Allah, namun jika salah maka itu dari setan.'

Seorang nenek bertanya kepadanya tentang warisan yang diterimanya. Abu Bakar menjawab, 'Saya tidak menemukan apa pun tentang Anda, baik di dalam Al-Qur'an maupun di dalam sunah Muhammad. Kembalilah, hingga aku bertanya.' Maka Mughirah bin Syu'bah pun memberitahunya bahwa Rasulullah saw memberi seperenam bagi bagian nenek. Abu Bakar sering meminta fatwa kepada para sahabat di dalam masalah hukum.

Abu Bakar tidak mengecam Khalid bin Walid di dalam membunuh Malik bin Nuwairah, dan di dalam menikahi istrinya di malam terbunuh suaminya dengan tanpa menanti iddah.

Abu Bakar mengutus sekelompok orang ke rumah Amirul Mukminin as, manakala Amirul Mukminin as menolak untuk berbaiat. Dia mengancam untuk membakar rumah,[334] sementara di dalam rumah terdapat Fatimah as dan sekelompok orang dari Bani Hasyim dan lainnya. Oleh karena itu, mereka mengecam keras perbuatannya.

Ketika Abu Bakar naik ke mimbar, datang Hasan dan Husain beserta sekelompok orang dari kalangan Bani Hasyim dan lainnya. Mereka mengecamnya, lalu Hasan Hasan dan Husain berkata kepadanya, 'lni maqam kakekku. Kamu tidak layak untuknya.'[335]

Ketika hampir meninggal dunia, Abu Bakar berkata, 'Oh, seandainya aku meninggalkan rumah Fatimah dan tidak membukanya paksa. Oh, seandainya dahulu aku menanyakan Rasulullah saw, apakah kalangan Anshar mempunyai hak dalam urusan ini?'

Di dalam kitab-kitab Anda disebutkan bahwa Abu Bakar menyalahi Rasulullah saw di dalam mengangkat pengganti. Karena dia telah mengangkat Umar sebagai penggantinya. Juga disebutkan bahwa Rasulullah saw belum pernah sekali pun mengangkatnya sebagai pemimpin, kecuali dalam perang Khaibar, itu pun dia kembali dengan gagal. Rasulullah saw mengangkatnya sebagai petugas pengumpul zakat, namun Abbas memprotesnya, maka Rasulullah saw pun memberhentikannya. Para sahabat mengecam Abu Bakar di dalam mengangkat Umar sebagai penggantinya. Bahkan Thalhah sampai berkata, 'Anda telah mengangkat Umar, seorang laki-laki yang bersikap kasar dan berhati keras.'

Adapun Umar, orang-orang membawa seorang wanita yang telah berzina yang sedang hamil ke hadapannya, dengan serta merta dia memerintahkan supaya wanita itu dirajam. Ali berkata kepadanya, 'Jika Anda mempunyai alasan untuk merajam wanita tersebut, namun Anda tidak mempunyai alasan untuk merajam bayi yang sedang dikandungnya.' Mendengar itu Umar pun mengurungkan niatnya, lalu berkata, 'Seandainya tidak ada Ali maka celaka lah Umar.'[336]

Umar meragukan kematian Rasulullah saw seraya berkata, 'Muhammad tidak mati dan tidak akan mati'. Akhirnya, Abu Bakar membacakan ayat, 'Sesungguhnya kamu akan mati, dan sesungguhnya mereka akan mati (pula).' (QS. az-Zumar: 3) Setelah itu baru kemu-dian Umar mengatakan, 'Anda benar.' Umar berkata lagi, 'Sepertinya saya belum pernah mendengar ayat ini.'[337]

Orang-orang membawa seorang wanita gila yang telah berzina ke hadapan Umar. Umar memerintahkan supaya wanita gila itu dirajam.

Namun, Ali berkata, 'Pena terangkat dari orang yang gila hingga dia sadar' Mendengar itu Umar pun mengurungkan niatnya, lalu berkata, 'Seandainya tidak ada Ali maka celaka lah Umar.'[338]

Di dalam khutbahnya Umar berkata, 'Barangsiapa yang meninggikan mahar wanitanya, aku akan masukkan maharnya ke dalam baitul mal. Seorang wanita protes kepadanya, 'Anda mencegah kami dari apa yang telah Allah SWT halalkan bagi kami. Padahal Allah SWT telah berfirman,

'Dan jika kamu ingin mengganti istrirnu dengan istri yang lain, sedang kamu telah memberikan kepada seseorang di antara mereka harta yang banyak, maka janganlah kamu mengambil kembali daripadanya barang sedikit pun. Apakah kamu akan mengambilnya kembali dengan jalan tuduhan yang dusta dan dengan (menanggung) dosa yang nyata?'

Maka, orang-orang pun berkata, 'Seluruh manusia lebih fakih dari Umar. Bahkan orang-orang yang terbaring di dalam rumah-rumah sekali pun.'[339]

Dia memberikan kepada Hafshah dan Aisyah, masing-masingnya sebanyak dua ratus ribu dirham. Dia mengambil uang dari baitul mal sebanyak dua ratus dirham, lalu kaum Muslimin mengecamnya, kemudian dia berkata, 'Saya mengambilnya sebagai hutang.'[340]

Dia mencegah Hasan dan Husain untuk bisa menerima warisan dari Rasulullah saw, dan mencegah keduanya untuk memperoleh khumus.[341]

Umar memberikan keputusan di dalam masalah hukum dengan tujuh puluh pendapat. Dia melarang dua mut'ah. Dia berkata, 'Ada dua mut'ah yang halal pada masa Rasulullah saw, namun sekarang saya mengharamkannya dan saya akan menghukum orang yang melakukannya.'[342]

Dia menyalahi Rasulullah saw dan sekaligus Abu Bakar, di dalam masalah pengangkatan khalifah, apakah berdasarkan penetapan atau bukan. Dia menjadikan urusan kekhilafahan di tangan enam orang. Kemudian, dia menyalahi dirinya sendirinya dengan menjadikannya berada di tangan empat orang. Selanjutnya, di tangan tiga orang. Berikutnya lagi, di tangan satu orang. Kemudian, Umar menetapkan hak pilih berada di tarigan Abdurrahman bin 'Auf. Umar berkata, 'Seandainya Ali dan Usman bersepakat, maka pendapat yang harus dipegang adalah pendapat yang dikatakan keduanya. Namun, jika suara terpecah kepada tiga suara tiga suara, maka suara yang harus dipegang adalah suara yang mana di dalamnya terdapat suara Abdurrahman bin 'Auf. Karena, Umar mengatahui bahwa Ali dan Usman tidak akan bersepakat dalam sebuah urusan, dan bahwa Abdurrahman tidak akan bersikap adil berkenaan dengan anak saudara perempuannya, yaitu Usman. Selanjutnya, Umar memerintahkan supaya memenggal kepala orang yang terlambat memberikan baiat dalam jangka tiga hari.[343]

Umar juga merobek kertas tulisan yang ada di tangan Fatimah as. Peristiwa itu terjadi pada saat terjadi perdebatan panjang antara Fatimah dan Abu Bakar, lalu Abu Bakar memutuskan untuk mengembalikan tanah fadak kepadanya. Abu Bakar membuat kertas tulisan untuknya. Lalu, Fatimah pun keluar dengan membawa kertas tulisan tersebut. Umar mendekati Fatimah, dan menanyakan apa yang terjadi. Fatimah pun menceritakan apa yang terjadi kepadanya. Mendengar itu dengar serta merta Umar mengambil kertas tulisan yang ada di tangan Fatimah dan merobeknya.[344] Melihat itu, Fatimah melaknat Umar atas perbuatannya. Lalu Ali bin Abi Thalib masuk dan mengecam Umar.

Adapun Usman bin Affan, dia membagikan kekuasaan di antara kaum kerabatnya. Dia mengangkat Walid, saudaranya seibu, sebagai gubernur Kufah. Walid, seorang laki-laki yang suka meminum minuman keras, dan dia mengerjakan salat Subuh dalam keadaan mabuk.[345] Oleh karena itu, penduduk Kufah mengusirnya.

Usman bin Affan memberikan uang yang banyak kepada masing-masing suami dari anak perempuannya yang empat. Dia memberikan kepada masing-masingnya sebanyak seratus ribu mitsgal emas, yang diambil dari baitul mal kaum Muslimin. Dia memberikan beribu-ribu dirham kepada Marwan, yang berasal dari khumus negeri-negeri Afrika.[346]

Utsman melindungi dirinya dari kaum Muslimin dan mencegah mereka untuk dapat menemuinya.[347] Banyak sekali terjadi kemunkaran yang berasal darinya yang berkenaan dengan hak-hak para sahabat. Dia memukuli Ibnu Mas'ud hingga meninggal dunia,[348] dan membakar mushafnya. Ibnu Mas'ud mengecam Usman dan mengkafirkannya.

Usman memukuli Ammar bin Yasir, sahabat Rasulullah saw, hingga patah.[349]

Dia membawa Abu Dzar dari Syam, atas permintaan Muawiyah, dan lalu memukulinya serta membuangnya ke Rabadzah.[350] Padahal, Rasulullah saw sangat dekat dengan ketiga orang tersebut.

Usman tidak hadir di tengah-tengah kaum Muslimin pada saat perang Badar, perang Uhud dan Baiat ar-Ridhwan.

Dialah yang menjadi peyebab Muawiyah memerangi Ali as di dalam masalah kekhilafahan. Tahap berikutnya, Bani Umayyah melaknat Ali as di atas mimbar. Mereka meracuni Hasan, dan membunuh Husain.[351] Selanjutnya, urusan berpindah kepada Hajjaj. Dia membunuh sebanyak dua belas ribu orang dari keluarga Rasulullah saw. Yang menjadi penyebab semua ini ialah, karena mereka menjadikan masalah keimamahan berdasarkan pemilihan dan kehendak mereka. Jika sekiranya mereka mengikuti nas di dalam masalah ini, dan Umar tidak membangkang Rasulullah saw manakala beliau berkata, 'Ambilkan aku pena dan kertas, supaya aku tuliskan bagimu sebuah tulisan yang dengannya kamu tidak akan tersesat sesudahnya', tentu tidak akan terjadi perselisihan dan kesesatan ini."

Yohanes berkata, "Wahai para ulama agama, mereka yang dinamakan dengan kelompok Rafidhah, inilah keyakinan mereka, sebagaimana yang telah kita sebutkan. Adapun keyakinan Anda adalah ini, sebagaimana yang telah kita nyatakan. Anda telah mendengarkan dalil-dalil mereka, dan demikian juga Anda telah mengemukakan dalil-dalil Anda.

Demi Allah, mana di antara dua kelompok ini yang paling benar menurut pandangan Anda?"

Mereka menjawab dengan serentak, "Demi Allah, sesungguhnya kelompok Rafidhah lah yang berada di atas kebenaran. Perkataan-perkataan merekalah yang benar. Namun, keadaan masih seperti se-bagaimana yang sekarang terjadi. Kelompok kebenaran masih sebagai kelompok yang terkalahkan. Saksikanlah oleh Anda, wahai Yohanes, sesungguhnya mulai sekarang kami berpegang kepada kepemimpinan keluarga Muhammad, dan berlepas diri dari musuh-musuh mereka. Hanya saja kami meminta kepada Anda untuk menyembunyikan urusan kami ini. Karena manusia masih berpegang kepada agama raja mereka.

Yohanes melanjutkan ceritanya, "Maka saya pun berdiri dari hadapan mereka, dalam keadaan benar-benar yakin dan berpegang kepada keyakinan saya. Segala puji bagi Allah. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah SWT, maka dialah orang yang mendapat petunjuk.

Kemudian, saya menuliskan tulisan ini dengan tujuan agar dia menjadi petunjuk bagi orang yang mencari jalan keselamatan. Barangsiapa yang membacanya dengan penuh kesadaran, dia akan terbimbing kepada jalan kebenaran, dan akan mendapat pahala. Barangsiapa yang mengunci hati dan lisannya, maka tidak ada jalan baginya untuk mendapat petunjuk-Nya. Allah SWT berfirman,

'Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang-orang yang Ia kehendaki.' (QS. al-Qashash: 65)

Namun, kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang ta'assub,

'Sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidakjuga akan beriman. Allah telah mengunci mati hati dan pendengaran mereka, serta penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat.' (QS. al-Baqarah: 6-7)

Ya Allah, sesungguhnya kami mengucapkan puji kepada-Mu atas segala nikmat yang telah Engkau limpahkan kepada kami. Kami sampaikan salawat dan salam atas Muhammad dan keluarganya yang disucikan dari segala dosa, selamanya, dan terus menerus hingga hari kiamat.●

0 comments:

Surah Al-Asr

"Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu di dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, beramal soleh dan berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan kesabaran."


Demi Masa

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw
Allahumma solli a'la Muhammad, wa ali Muhammad

 

Design by Amanda @ Blogger Buster