Sunday, October 11, 2009

Bayi Yang Lahir di dalam Kaabah

Fathima binti Asad, istri Abu Thalib, dalam keadaan hamil tua datang ke Kaabah untuk berdoa. Dia memohon agar dapat melahirkan bayinya dengan selamat.

Ketika dia sedang asyik berdoa dekat pintu Kaabah, tiba-tiba dia terkejut melihat dinding Ka’bah retak dan terbuka lebar. Dinding itu terus terbuka dan semakin melebar sehingga Fathimah binti Asad pun tergerak memasuki Ka’bah melalui celah tersebut. Setelah dia berada di dalam Ka’bah, celah itu pun secara ajaib tertutup kembali sehingga kembali normal seperti semula dandi dalam Kaabah. Fathimah tertinggal

Sebagian orang yang melihat kejadian tersebut segera menceritakan kepada orang lain apa yangyang menyaksikan kejadian ajaib tersebut dan ingin melihat keajaiban tersebut. Mereka membawa kunci pintu Ka’bah dan berusaha membukanya. Anehnya lagi, pintu Ka’aah tidak jua dapat dibuka. dilihatnya. Orang-orang berdatangan setelah mendengar cerita mereka

Nabi Muhammad Saw yang baru pulang dari sebuah perjalanan, melewati tempat kejadian, di mana banyak orang berkerumun di sekitar Kaabah. Nabi Saw turun dari untanya dan menghampiri kerumunan orang. Beliau melihat beberapa orang berusaha membuka pintu Ka’aah tapi mengalami kegagalan. Nabi Saw meminta kunci tersebut dan mencuba membukanya. Dengan izin Allah, pintu pun dapat terbuka. Fathimah yang berada di dalam segera keluar dan membawa bayinya yang comel yang baru saja dilahirkan.

Fathimah binti Asad menyodorkan bayinya ke Nabi, dan Nabi menggendong bayi kecil tersebut. Ketika berada di dalam gendongannya, sang bayi membuka matanya. Matanya yang jernih dan berkilat-kilat itu menatap wajah sang Nabi. Wajah Nabi Saw-lah yang pertama kali dilihatnya ketika pertama-tama dia membuka matanya. Dan bayi inilah yang kelak senantiasa membela Nabi Saw. Ibu sang bayi, Fathimah binti Asad, menamai bayinya Haydar (Singa), sementara Nabi Saw menamai bayi tersebut dengan nama ‘Ali (salah satu dari Asma al-Husna: Yang Maha Tinggi) 1]. Imam Ali bin Abi Thalib adalah satu-satunya orang yang pernah lahir di dalam Ka’aah. Di dalam syair-syairnya, Imam Ali sering menyebut dirinya dengan sebutan putra Kaabah!

Laa hawla wa laa quwwata illa billah.


Nota :

Nama ‘Ali yang diberikan Rasulullah Saw ini merupakan fakta sejarah yang meruntuhkan hadis yang sering digunakan kaum Wahabi untuk mewajibkan seseorang menggunakan kata “’Abd” untuk digandingkan dengan nama-nama Allah, seperti Rahman menjadi Abdur Rahman. Jika benar hadis Wahabi itu maka sudah pastilah Nabi akan menggandingkan kata ‘Ali dengan Abdul-‘Ali, tetapi sampai Rasulullah Saw wafat, tidak kita jumpai satu riwayat pun bahwa beliau mengubah nama ‘Ali menjadi Abdul ‘Ali. Dari fakta sejarah ini, kita mendapat pelajaran agar selalu meneliti berbagai hadis yang kita terima, terutama dari kaum Wahabi. Sudah sedemikian banyak bukti kebodohan dan kecerobohan kaum Wahabi di dalam hal ini.

0 comments:

Surah Al-Asr

"Demi Masa! Sesungguhnya manusia itu di dalam kerugian. Kecuali mereka yang beriman, beramal soleh dan berpesan-pesan dengan kebenaran serta berpesan-pesan dengan kesabaran."


Demi Masa

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw

Maqam Junjungan Besar Nabi Muhammad saw
Allahumma solli a'la Muhammad, wa ali Muhammad

 

Design by Amanda @ Blogger Buster